7 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Memicu Gangguan Kepribadian

7 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Memicu Gangguan Kepribadian

poltekkessurabaya.com – Nggak semua gangguan kepribadian muncul karena trauma besar atau kejadian ekstrem. Kadang, hal-hal kecil yang kita lakukan tiap hari tanpa sadar bisa pelan-pelan membentuk pola pikir dan sikap yang nggak sehat. Lama-lama, kebiasaan ini bisa jadi fondasi munculnya gangguan kepribadian kalau dibiarkan terus-menerus tanpa disadari dan diatasi.

Di artikel ini, aku mau ngajak kamu buat lebih peka sama kebiasaan-kebiasaan kecil yang kelihatannya sepele tapi punya dampak besar buat kesehatan mental. Tulisan ini aku buat di poltekkessurabaya.com supaya kita semua bisa mulai dari langkah paling simpel: sadar dan mengubah kebiasaan sehari-hari. Yuk kita bahas satu per satu dengan gaya santai, tapi tetap serius kalau soal kesehatan mental.

1. Menekan Emosi Terus-menerus

Banyak orang diajarin dari kecil untuk “jangan cengeng” atau “jangan marah-marah”, padahal emosi itu nggak harus ditahan terus. Kebiasaan memendam perasaan bisa bikin kamu jadi pribadi yang sulit memahami emosi sendiri, bahkan jadi ledakan emosi di kemudian hari. Kalau terus dilakukan, ini bisa memicu gangguan kepribadian yang berhubungan dengan ketidakstabilan emosi, seperti borderline personality disorder.

2. Sering Mengabaikan Batas Diri

Contohnya kayak selalu bilang “iya” walaupun nggak sanggup, atau rela ngorbanin diri sendiri demi nyenengin orang lain. Kalau ini terus-terusan dilakukan, kamu bisa kehilangan identitas diri dan merasa nggak berharga kalau nggak dibutuhkan orang lain. Ini bisa membuka jalan ke gangguan kepribadian dependent, di mana seseorang sangat bergantung secara emosional pada orang lain.

3. Terlalu Keras pada Diri Sendiri

Punya standar tinggi itu bagus, tapi kalau sampai terlalu keras dan nggak pernah memaafkan diri sendiri saat gagal, itu bisa jadi bumerang. Kebiasaan menyalahkan diri sendiri terus-menerus bisa menumbuhkan rasa tidak aman dan rendah diri yang kronis. Dalam jangka panjang, ini bisa memperkuat kecenderungan kepribadian perfeksionis atau bahkan narsistik yang nggak sehat.

4. Menghindari Konflik dengan Cara yang Tidak Sehat

Daripada ngobrol baik-baik, kamu pilih diam, ghosting, atau pura-pura nggak ada masalah. Lama-lama, kebiasaan ini bisa bikin kamu susah jujur bahkan ke diri sendiri. Kebiasaan ini bisa jadi awal dari gangguan kepribadian avoidant, yaitu rasa takut yang berlebihan terhadap penolakan dan kegagalan sosial.

5. Terlalu Terpaku pada Validasi Orang Lain

Kalau setiap keputusan harus disetujui orang lain dulu, atau kamu merasa nggak nyaman kalau nggak dipuji, itu bisa jadi sinyal awal kebiasaan yang nggak sehat. Ketergantungan pada validasi eksternal bisa bikin kamu gampang dipengaruhi dan kehilangan jati diri. Ini bisa berkembang jadi kepribadian histrionik atau bahkan narsistik yang butuh pengakuan terus-menerus.

6. Berlebihan dalam Mengontrol Segala Hal

Kebiasaan pengen semua sesuai rencana, nggak bisa nerima perubahan sedikit pun, dan merasa panik kalau ada yang keluar jalur bisa jadi tanda kamu terbiasa mengontrol secara berlebihan. Kalau kebiasaan ini diteruskan, kamu bisa mengalami gangguan kepribadian obsesif-kompulsif (bukan OCD, ya, tapi lebih ke pola kepribadian yang kaku dan perfeksionis ekstrem).

7. Membiasakan Diri untuk “Pura-Pura Baik-Baik Saja”

Kamu sering senyum di luar tapi di dalam capek banget? Sering bilang “nggak apa-apa” padahal jelas-jelas kamu butuh istirahat atau bantuan? Nah, hati-hati. Kebiasaan ini bisa bikin kamu terputus dari emosi sendiri dan kehilangan kemampuan untuk mengenali apa yang benar-benar kamu butuhkan. Lama-lama bisa jadi kamu ngebangun topeng yang terus kamu pakai, sampai akhirnya kamu lupa siapa dirimu sebenarnya.

Penutup

Nggak ada yang salah dengan merasa marah, takut, atau sedih. Tapi kalau kita membiarkan kebiasaan-kebiasaan yang nggak sehat tumbuh terus, itu bisa jadi jalan menuju gangguan kepribadian. Yang paling penting dari semuanya adalah menyadari dulu. Setelah sadar, baru bisa mulai pelan-pelan memperbaiki dan mengganti kebiasaan buruk dengan yang lebih sehat.

Semoga artikel dari poltekkessurabaya.com ini bisa jadi pengingat lembut buat kamu yang lagi proses mengenal diri sendiri. Karena perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Dan nggak ada kata terlambat buat jadi versi terbaik dari dirimu sendiri.