poltekkessurabaya.com – Buat penderita diabetes, merawat kaki bukan cuma soal kenyamanan, tapi juga bisa jadi soal keselamatan. Pasalnya, kadar gula darah yang tinggi bisa bikin aliran darah ke kaki terganggu dan merusak saraf. Efeknya, kaki bisa mati rasa, jadi nggak sadar kalau ternyata udah luka atau lecet. Nah kalau luka itu nggak dirawat dengan benar, bisa jadi infeksi serius yang berbahaya banget.
Makanya, penting banget buat para diabetesi (penderita diabetes) buat punya rutinitas perawatan kaki harian yang konsisten. Nggak harus ribet kok, yang penting telaten dan tahu hal-hal penting yang perlu diperhatikan. Yuk, kita bahas satu-satu panduan merawat kaki yang wajib banget kamu tahu kalau kamu atau orang terdekatmu hidup dengan diabetes.
1. Cek Kaki Setiap Hari
Langkah pertama yang wajib banget dilakuin adalah cek kondisi kaki setiap hari, bahkan kalau kamu ngerasa kaki baik-baik aja. Karena kadang, luka kecil bisa nggak terasa kalau saraf di kaki udah mulai rusak. Jadi, jangan andalkan rasa sakit—pakai mata kamu buat ngecek langsung.
Lihat telapak kaki, sela-sela jari, punggung kaki, sampai tumit. Cari tanda-tanda kayak lecet, luka, bengkak, kemerahan, kulit kering berlebihan, atau kuku yang tumbuh ke dalam. Kalau kamu kesulitan buat lihat sendiri (misal karena posisi atau gangguan penglihatan), minta bantuan orang di rumah atau pakai cermin buat bantu pantau bagian bawah kaki.
2. Jaga Kebersihan dan Kelembapan Kulit Kaki
Kebersihan kaki itu penting banget buat cegah infeksi. Setiap hari, cuci kaki pakai air hangat (bukan panas ya!) dan sabun ringan. Jangan terlalu lama direndam karena bisa bikin kulit kaki jadi lebih rentan luka. Setelah itu, keringkan dengan handuk lembut, terutama di sela-sela jari.
Setelah kering, oleskan pelembap di seluruh permukaan kaki, tapi hindari mengoles di sela jari karena bisa bikin lembap berlebihan dan jadi tempat favorit bakteri. Pilih krim kaki yang mengandung urea atau bahan alami seperti shea butter yang lembut di kulit tapi tetap melembapkan maksimal.
3. Potong Kuku dengan Benar
Potong kuku kaki juga harus hati-hati. Jangan asal cepet dan asal rapi. Gunakan gunting kuku yang bersih dan tajam, lalu potong lurus, jangan terlalu pendek, dan jangan potong sisi samping kuku terlalu dalam biar nggak tumbuh ke dalam dan bikin infeksi.
Kalau kamu punya masalah penglihatan atau sulit mengatur posisi kaki, mending minta bantuan orang lain atau konsultasi ke perawat medis. Beberapa rumah sakit atau puskesmas juga punya layanan perawatan kaki khusus untuk penderita diabetes, jadi kamu bisa aman tanpa risiko luka saat potong kuku.
4. Pilih Alas Kaki yang Nyaman dan Aman
Sepatu yang kamu pakai tiap hari punya peran besar dalam menjaga kesehatan kaki. Hindari sepatu yang sempit, keras, atau terlalu longgar. Sepatu yang salah bisa bikin lecet, tekanan berlebih, dan akhirnya luka. Pilih sepatu yang tertutup, punya bantalan empuk, dan bisa sirkulasi udara.
Jangan pernah pakai sepatu tanpa kaus kaki. Pilih kaus kaki berbahan lembut, tanpa jahitan kasar, dan mudah menyerap keringat. Dan satu lagi: hindari jalan tanpa alas kaki, bahkan di dalam rumah. Kaki bisa luka tanpa kamu sadari, apalagi kalau ada benda kecil atau permukaan lantai yang tajam atau panas.
5. Jangan Abaikan Luka Kecil Sekalipun
Buat penderita diabetes, luka sekecil apa pun harus dianggap serius. Luka kecil bisa jadi pintu masuk infeksi kalau nggak ditangani dengan benar. Kalau kamu nemu luka, segera bersihkan dengan air bersih dan antiseptik ringan, lalu tutup dengan kasa steril. Hindari penggunaan obat keras atau salep tanpa anjuran tenaga medis.
Kalau dalam 1–2 hari luka nggak membaik atau justru tambah parah (misal makin merah, keluar cairan, bengkak, atau muncul demam), langsung konsultasi ke dokter atau puskesmas terdekat. Jangan nunggu parah, karena infeksi kaki pada penderita diabetes bisa berkembang lebih cepat dari yang kamu kira.
Bonus Tips Tambahan
-
Jangan merokok, karena rokok bisa memperburuk sirkulasi darah ke kaki.
-
Olahraga ringan seperti jalan kaki bisa bantu sirkulasi darah jadi lebih lancar.
-
Cek gula darah secara rutin, karena kadar gula yang stabil bantu pemulihan luka lebih cepat.
-
Ganti kaus kaki setiap hari, terutama kalau kaki kamu mudah berkeringat.
-
Jangan pernah pakai plester atau kain perekat langsung di kulit tanpa periksa dulu kondisi kulitnya.
Kapan Harus ke Dokter?
Kalau kamu ngalamin hal-hal berikut, jangan tunggu, langsung cari bantuan medis:
-
Luka yang nggak sembuh dalam beberapa hari
-
Kulit kaki berubah warna, terasa dingin terus, atau mati rasa
-
Muncul nyeri hebat atau bengkak mendadak
-
Kuku tumbuh ke dalam dan terlihat infeksi
-
Kaki mulai muncul bisul atau borok
Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati. Perawatan rutin kaki bisa cegah komplikasi yang jauh lebih serius.
Penutup
Merawat kaki buat penderita diabetes itu nggak harus ribet, yang penting dilakukan secara rutin dan hati-hati. Lima langkah tadi—cek kaki harian, jaga kebersihan, potong kuku dengan benar, pilih alas kaki yang tepat, dan tangani luka sekecil apa pun—bisa bantu kaki kamu tetap sehat dan terhindar dari masalah besar.
Semoga panduan dari poltekkessurabaya.com ini bisa jadi pengingat dan penyemangat buat kamu atau orang terdekatmu yang hidup dengan diabetes. Yuk, sayangi kaki kita sebelum muncul masalah. Kaki sehat, hidup juga makin nyaman!