7 Cara Cerdas Membaca Label Nutrisi pada Kemasan

poltekkessurabaya.com – Di zaman serba praktis kayak sekarang, makanan kemasan jadi pilihan cepat buat banyak orang. Tapi sayangnya, gak semua orang benar-benar ngecek informasi yang ada di balik kemasannya. Padahal di situlah “rahasia” tentang seberapa sehat atau enggaknya makanan itu bisa kita tahu.

Banyak yang asal beli karena tergoda iklan “rendah lemak”, “bebas gula”, atau “tinggi protein” tanpa beneran lihat komposisi dan nilai gizinya. Padahal, dengan ngerti cara baca label nutrisi, kamu bisa jadi lebih bijak dalam milih makanan, tetap enak tapi juga sehat. Yuk, simak gimana caranya biar gak gampang ketipu tulisan gede di depan kemasan!

1. Perhatikan Ukuran Takaran Saji (Serving Size)

Ini hal pertama yang harus kamu lihat. Takaran saji nunjukin seberapa banyak makanan yang dihitung dalam satu porsi. Masalahnya, kita sering makan lebih dari satu porsi tanpa sadar.

Contohnya, di kemasan tertulis takaran saji 30 gram, tapi kamu makan 90 gram. Berarti semua nilai gizi yang tertulis harus dikali tiga! Jadi, penting banget cek takaran saji dulu sebelum nilai lainnya.

2. Cek Jumlah Kalori per Takaran Saji

Setelah tahu takaran saji, lanjut ke jumlah kalorinya. Kalori nunjukin seberapa banyak energi yang akan kamu dapetin dari satu porsi makanan itu.

Kalau kamu lagi diet atau pengen jaga berat badan, ini jadi poin penting. Tapi jangan cuma fokus di angka kalorinya aja. Lihat juga dari mana asal kalorinya, apakah dari lemak, karbohidrat, atau protein.

3. Lihat Kandungan Lemak, Gula, Garam, dan Kolesterol

Tiga komponen ini sering jadi “penyebab masalah” kalau dikonsumsi berlebihan. Perhatikan jumlah lemak total, lemak jenuh, dan lemak trans. Usahakan hindari makanan dengan lemak trans, karena itu bisa ningkatin risiko penyakit jantung.

Begitu juga dengan gula. Jangan terkecoh sama label “tanpa tambahan gula” karena bisa jadi tetap manis karena gula alami atau pemanis buatan. Sedangkan natrium (garam) juga penting dicek, karena terlalu banyak bisa picu tekanan darah tinggi. Idealnya, total natrium per hari nggak lebih dari 2.000 mg.

4. Pahami Persentase AKG (Angka Kecukupan Gizi)

Biasanya di samping nilai gizi ada angka persen (%AKG). Ini nunjukin berapa persen dari kebutuhan harian tubuh kamu yang dipenuhi dari makanan itu.

Contoh, kalau lemak jenuh 25% per sajian, berarti dari satu sajian aja kamu udah dapet seperempat batas harian. Jadi, kalau kamu makan dua kali lipat, otomatis udah 50% dari kebutuhan harian. Gampang kan?

5. Kenali Bahan-Bahan dalam Daftar Komposisi

Daftar komposisi biasanya ditulis dari bahan dengan jumlah terbanyak ke yang paling sedikit. Jadi, kalau urutan pertama adalah “gula”, artinya makanan itu banyak mengandung gula.

Waspadai juga bahan-bahan yang sering “menyamar” seperti fruktosa, glukosa, sirup jagung, atau maltodekstrin. Semua itu pada dasarnya adalah bentuk gula tambahan.

6. Cari Label Tambahan yang Kredibel

Beberapa kemasan punya label tambahan kayak “Halal MUI”, “BPOM”, atau “fortified dengan vitamin tertentu”. Itu boleh dijadikan pertimbangan tambahan, tapi jangan sampai bikin kamu gak ngecek isi nutrisi utama ya.

Kalau ada label seperti “organik” atau “rendah gula”, jangan langsung percaya mentah-mentah. Tetap cek tabel nutrisi dan komposisinya, karena bisa aja label itu cuma trik marketing.

7. Bandingkan Produk Sejenis

Kalau kamu lagi di supermarket dan bingung pilih produk mana yang paling sehat, coba bandingin beberapa merek. Lihat siapa yang punya lebih sedikit gula, natrium, dan lemak jenuh tapi tetap punya protein atau serat yang cukup tinggi.

Dengan begitu kamu gak cuma beli karena rasa atau harga, tapi juga karena tahu apa yang masuk ke tubuh kamu. Ini kebiasaan kecil yang efeknya besar buat jangka panjang.

Penutup

Belajar baca label nutrisi itu bukan cuma buat orang yang lagi diet atau punya penyakit tertentu. Ini penting buat siapa aja yang peduli sama kesehatan. Gak butuh waktu lama kok, cuma beberapa detik sebelum beli, tapi manfaatnya bisa jadi keputusan terbaik buat tubuh kamu.

poltekkessurabaya.com selalu ngajak kamu buat lebih sadar dalam memilih makanan. Yuk mulai dari sekarang, jadi konsumen yang cerdas dan tahu apa yang dimakan! Karena sehat itu bukan soal mahal, tapi soal pilihan yang tepat.

Exit mobile version